Jumat, 05 Januari 2007

Cybercrime

Yah.. seperti di dunia nyata aja. Ada yang baik juga ada yang jelek. Begitu juga di dunia maya ini. Internet tidak hanya difungsikan untuk hal-hal yang positif tapi juga dapat digunakan untuk hal-hal yang destruktif. Mungkin kalian yang sering surfing tidak akan asing lagi dengan kata "Cybercrime".Mungkin kalian juga pernah dengar istilah antara hacker & cracker, tapi gue yakin ga semua yang pernah dengan kedua kata tersebut tahu perbedaannya karena emang banyak dicampuradukkan antara kedua kata tersebut. Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya untuk memiliki kemampuan penguasaan sistem yang diatas rata-rata kebanyakan pengguna. Jadi, hacker sebenarnya memiliki konotasi yang netral. Adapun mereka yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut sebagai cracker (terjemahan bebas: pembobol). Boleh dibilang para cracker ini sebenarnya adalah hacker yang memanfaatkan kemampuannya untuk hal-hal yang negatif. Jadi dah tahu kan mana yang hacker & mana yang cracker. So, klo gue bilang gue pengen jadi hacker sejati maka lo jangan langsung memandang sebelah mata ke gue ya. Klo cuma ngedipin mata sebelah masih boleh ko. he... Mungkin di lain posting gue bakal ngomongin khusus tentang hacking & cracking ini. Kelemahan Indonesia adalah belum adanya undang-undang khusus yang mengatur masalah cybercrime atau dengan kata lain kita belum mempunyai Cyberlaw. Tahu ga klo Indonesia itu satu-satunya negara ASEAN yang belum mempunyai cyberlaw. Parahnya lagi Indonesia masuk dalam nominasi 10 besar negara cybercrime di dunia. Tahu dari mana ? baca ja skripsi gue di Perpus Pusat Unsoed. he... nah kalo yang ini baru promosi. Kesulitan Indonesia sebetulnya terbentur masalah asas nullum dellictum nulla poena sine previae legi poenalli (mmmhh... mumet kan lo...). Yah.. klo yang baca orang hukum pasti tahu. Yang belum tahu, keciaa..n deh gue.. baca Pasal 1 ayat (1) KUHP. Indonesia kesulitan dalam masalah pembuktian. Sarana & Prasarananya belum lengkap. SDMnya apalagi. Kita belum punya Lab. Komputer Forensik. Dulu ja waktu situs http://www.t**.k**.go.id/ dijebol kita minta bantuan Lab. KomFor Australia, Apalagi Polisi Virtual seperti di Italia. Wah.. ni sih membahas skripsi gue. he...Klo gue jadi Presiden, akan gue kumpulin semua hacker anak bangsa untuk dipekerjakan & untuk memajukan IT kita. (kapan.. gue jadi Presiden....). Eh.. tapi jangan salah, hacker kita termasuk yang paling ditakuti lho di dunia. Buktinya beberapa situs menolak nomor kartu kredit yang berasal dari Indonesia karena dicurigai hasil Carding. Ko ga percaya ke MABES POLRI sono di Bareskrim Direktorat II Ekonomi dan Khusus Unit V Infotek – Cyber Crime Lantai II banyak datanya. he... orang gue penelitiannya di sono.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

aduuhhhh....yang skripsine ngebahas cybercrime....oohh gitu ya em jadi ternyata penjahat dunia maya banyak juga yang dari indonesia??? berarti sebenernya orang kita tuh pinter2 ya? tapi kok pinter yang jadi jahat ya? kayak penipuan...jadi bukannya dipake buat yang baik....gw doain lo jadi presiden deeehh biar bisa merekrut para hacker utk dijadikan orang yang mempergunakan ke-geniusannya pada hal2 yang baik....
btw....gw jadi mo baca skripsi lo niyyy hehehe......sukses terus buat lo yaaaa!!!!!!!!!!!!

Anonim mengatakan...

hay..hay em..met knal yaa
(bener namanya m?)
hehe
gw vee niy, anak hukum unpad '03..
pas gw baca blog lo, gw menjadi tertarik niy.. soalnya skripsi gw juga ngebahas ttg cybercrime gitchu..hehe..lebih tepatnya ttg pembuktian cyber crime..hehe
mungkin kita bisa mengobrol ttg cyber itu yaa? (maksutnya maukah em membantu saya?)hehe..
kalo misalnya dirimu bersedia, kirimin email aja ya
ke : mbunveechu@hotmail.com
ditunggu lho..
makasiy em..